Apayang menjadi dampak negatif dari konflik sosial . answer choices . meningkatkan solidaritas kelompok. bisa mengancam nilai dan norma yang sudah tumbuh di masyarakat Internet Of Things . 2.1k plays . 15 Qs . Logika Matematika . 31.0k plays . 10 Qs . Komputer Dasar . 16.4k plays . 10 Qs . Haiwan . 58.7k plays . 15 Qs . Fakultas Teknik . 1 DampakNegatif Revolusi Industry 4.0. Rentan dengan serangan siber; Revolusi industri 4.0 akan sangat lekat dengan dunia teknologi dimana salah satu hal yang bisa dilihat mulai banyak ditemukan saat ini adalah internet of things (IoT). Produk-produk IoT menghilangkan batas fisik antara proses produksi dengan sistem jaringan oleh karena itu DampakNegatif. Terganggunya syaraf - kebisingan yg timbul dari penggunaan beberapa kelengkapan computer dapat menimbulkan rasa nyeri di syaraf. Radiasi Monitor - tampilan layar monitor yang terlalu terang dapat mempercepat kelelahan pada mata. Repetitive Strain Injury (RSI) - gangguan yang muncul pada urat otot akibat penggunaan kerja PengaruhPositif dan Negatif Perkembangan IPTEK di Bidang Ideologi. PENGARUH IPTEK TERHADAP IDEOLOGI BANGSA Saat ini kita telah memasuki era perkembangan IPTEK yang setiap detiknya selalu mengalami perubahan dimana ruang waktu dan jarak bukan lagi sebagai pembatas. Globalisasi makin berpengaruh terhadap perubahan-perubahan DampakRadiasi Teknologi 5G bagi Manusia. 5G atau Fifth Generation adalah fase berikutnya dari standar jaringan telekomunikasi 4G yang saat ini masih berjaya. Dengan jaringan yang baik, teknologi 4G memiliki kecepatan download sampai dengan 1 gigabit per second (Gbps). Rasanya sudah cukup cepat. Pertama, mengetahui pengaruh karakteristik remaja di pedesaan terhadap pola penggunaan internet. Kedua , menganalisis dan membandingkan terjadinya perubahan sosial yang dilihat dari aspek sosial-ekonomi masuknya internet dalam kehidupan remaja di desa yang akses terhadap internet dengan desa yang kurang akses terhadap internet. 1Dampak Positif Internet 1.1 1. Menambah Wawasan dan Pengetahuan 1.2 2. Menjadi Media Komunikasi 1.3 3. Mudah Mencari Lowongan Pekerjaan 1.4 4. Mudah Melakukan Transaksi dan Berbisnis 2 Dampak Negatif Internet 2.1 1. Pornografi 2.2 2. Tersebarnya Informasi Palsu 2.3 3. Menampilkan Kekejaman 2.4 4. Penipuan 3 Tips Aman Berinternet 4 Kesimpulan 2kyRA. Hampir semua aktivitas bergantung pada internet, terlebih sejak pandemi. Mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, politik, sosial hingga budaya, semua kegiatan didukung oleh internet. Dampak positif internet dirasakan oleh berbagai pihak dengan lebih cepat dan mudahnya penyelesaian pekerjaan. Namun, tak sedikit pula dampak negatif yang timbul. Untuk itu kamu harus tahu apa saja dampak positif dan negatif internet. Lantas, apa sajakah dampak positif dan negatif internet yang dialami saat ini? Hal-hal apa yang bisa dipetik dan dipelajari? Simak pembahasannya berikut ini. Dampak Positif Internet di Berbagai Aspek Keberadaan internet dapat memudahkan aktivitas sehari-hari, asal kamu dapat menggunakannya secara bijak. Berikut ini adalah beberapa dampak positif internet yang bisa kamu rasakan dari internet Memudahkan Komunikasi Salah satu dampak positif internet yang bisa langsung dirasakan yakni kemudahan berkomunikasi. Sejak aplikasi perpesanan, WhatsApp, dirilis pada 2009, berbagai lapisan masyarakat mulai terbiasa memanfaatkan internet untuk mengirim pesan. Tak berselang lama, muncul aplikasi perpesanan lain untuk bersaing dengan WhatsApp, seperti Line, Kakao Talk, WeChat, dan sebagainya. Belum selesai di situ, platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram turut membuat fitur pesan pribadi. Memudahkan Pencarian Informasi Dampak positif internet selanjutnya yang bisa kamu rasakan adalah kemudahan akses terhadap berbagai informasi yang bisa didapat pula secara real time. Selain berita dari portal online, kamu juga bisa mendapatkan berbagai informasi dari media sosial. Alhasil, seorang ilmuwan, Marshall McLuhan, mencetuskan istilah “global village” sebagai representasi kemudahan pertukaran informasi di seluruh dunia. Di sisi lain, para pelajar juga mendapat cipratan’ dari dampak positif internet, seperti kemudahan mendapatkan referensi karya ilmiah, jurnal online, bahkan mencari buku yang sulit ditemui di perpustakaan. Jika tak mendapatkan soft copy di internet, mereka dapat melakukan pembelian buku fisik melalui toko online atau e-commerce. Baca Juga Cara Membuat Daftar Pustaka Memudahkan Transaksi Bisnis Kehadiran internet membuat transaksi dan proses belanja semakin mudah karena dapat dilakukan melalui internet. Ini merupakan salah satu dampak positif internet di sektor finansial. Selain proses pembelian, proses pembayaran pun dapat dilakukan melalui aplikasi dan situs perbankan atau uang digital alias e-wallet. Kemudahan ini juga dirasakan oleh penjual produk online, karena mereka tidak diwajibkan untuk memiliki toko fisik untuk menjual produk. Tak hanya dari segi penjual dan pembeli, dampak positif keberadaan internet juga dirasakan oleh penyedia jasa antar barang. Selain memanfaatkan jasa logistik, kini tak sedikit pelaku bisnis online yang mengandalkan jasa antar dari layanan ojek online. Baca Juga Cara Membuat Website Toko Online buat Kamu yang Masih Pemula Sarana untuk Belajar Sesuai penjelasan di poin sebelumnya, internet dapat digunakan untuk mencari buku atau referensi belajar bagi siswa. Namun, dampak positif internet tak hanya berhenti di situ. Melalui berbagai platform seperti artikel blog, media sosial, atau platform berbagi video, YouTube, kini semua orang bisa belajar dari internet. Bahkan sejak pandemi, internet menjadi sarana utama dalam mendukung kegiatan belajar mengajar secara formal. Selain itu, tak sedikit pula yang memanfaatkan internet untuk belajar dari web seminar alias webinar. Jika kamu adalah salah satu orang yang tertarik untuk memanfaatkan dampak positif internet dengan belajar melalui webinar, kamu bisa menonton webinar persembahan dari Dewaweb, yaitu Dewatalks. Selain itu, kamu juga bisa mempelajari berbagai hal terkait digital marketing dari YouTube Dewaweb. Simak salah satu tayangan bermanfaat dari webinar Dewatalks berikut ini [su_youtube url=” title=”Belajar di Internet dengan Dewatalks, Pengenalan Google Search Console untuk Pemula”] Media untuk Berkarya Memamerkan hasil karya kini tak lagi menggunakan cara yang sulit. Inilah salah satu dampak positif lain dari internet, kamu bisa menggunakan berbagai platform untuk menampilkan hasil karyamu. Jika suka menulis, kamu bisa menulis di blog, jika suka berbicara di depan umum, kamu bisa membuat konten dan mengunggahnya ke YouTube, dan jika kamu suka bereksperimen, buatlah website yang unik. Baca Juga Jenis dan Cara Mudah Membuat Blog yang Baik dan Mudah Selain dampak positif, ada pula berbagai dampak negatif internet bagi para penggunanya. Ironisnya, dampak negatif di internet timbul akibat para pengguna yang tidak bijak ketika menggunakan internet. Apa sajakah dampak negatif internet yang membayangi para penggunanya? Penyebaran hoax Dampak negatif internet salah satunya adalah penyebaran hoax. Manusia seringkali mudah tergoda dengan informasi yang mencengangkan. Tanpa memastikan kebenarannya terlebih dulu, pengguna internet sering membagikan informasi kepada orang di sekitarnya. Namun, hal ini akan menjadi masalah ketika informasi yang dibagikan ternyata tidak benar alias hoax. Tak sedikit orang yang tanpa berpikir panjang ingin segera memberitahu orang lain mengenai suatu informasi. Tanpa ada penyaringan informasi yang mencukupi, akhirnya informasi yang tidak benar pun dapat tersebar dengan lebih mudah. Oleh karena itu, kamu harus dapat memastikan apakah sebuah informasi sudah berdasarkan fakta atau tidak. Selain itu, aplikasi perpesanan WhatsApp juga sudah membatasi penyebaran pesan hanya ke lima kontak sekaligus. Namun itu semua kembali lagi pada seberapa bijaksana kamu dapat mengenali hoaks. Jadi, pastikan kembali kebenaran suatu informasi yang kamu dapat sebelum membagikannya ke temanmu, ya! Baca Juga Cara Aman dan Bijak Berinternet Untuk Kamu dan Keluarga Penipuan dan aksi kejahatan Penipuan dan berbagai aksi kejahatan juga merupakan dampak negatif internet. Kemudahan transaksi online juga diiringi dengan dampak negatif seperti penipuan dan aksi kejahatan yang dilakukan orang untuk mendapat keuntungan sendiri. Salah satu kejahatan yang sering terjadi adalah phising, yaitu sebuah website tiruan dengan tampilan website asli yang meminta username dan password milikmu untuk disalahgunakan, biasanya adalah website perbankan. Baca Juga Bagaimana Cara Mencegah Serangan Kejahatan Cyber Cyberbullying Salah satu dampak negatif internet yakni munculnya cyberbullying. Kehidupan sosial manusia masih belum terlepas dari perundungan bullying. Lalu, setelah komunikasi lebih sering terjadi melalui internet, kegiatan bullying pun akhirnya merambah’ internet. Menurut penelitian Comparitech di tahun 2018, 59% anak remaja mengaku bahwa mereka masih mengalami cyberbullying. Hal ini masih menjadi salah satu dampak negatif internet yang cukup memprihatinkan. Kecanduan Manusia saat ini menggunakan internet untuk berbagai keperluan sehari-hari, seperti untuk berkomunikasi, membaca berita, mencari hiburan, melakukan pembayaran tagihan hingga memesan makanan. Namun, tak sedikit yang akhirnya ketagihan hingga menimbulkan depresi, seperti yang dikutip dari website seputar kesehatan, WebMD. Oleh karena itu, beberapa media sosial mulai menambahkan fitur pembatasan durasi penggunaannya per hari, seperti yang dilakukan oleh Facebook, Instagram, dan YouTube. Bahkan, saat ini produk gawai Apple sudah dibekali penghitung waktu layar screen time pada iPhone dengan iOS 12 ke atas, iPadOS mulai dan MacOS Catalina. Tapi, kamu pun harus tetap bisa mengendalikan diri sendiri, ya. Peretasan Selain pencurian data dan penipuan, kemudahan yang ditawarkan internet juga dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan peretasan yang menjadi dampak negatif internet. Entah untuk mencuri data, iseng, atau sebagai salah satu tindakan protes terhadap pemerintah, banyak orang yang memanfaatkan internet untuk melakukan peretasan, terutama website. Tapi tenang, jika kamu menggunakan website, kemungkinan ini dapat berkurang kalau kamu memanfaatkan hosting murah berkualitas dari Dewaweb. Sebab, keamanan data di Dewaweb sudah dilengkapi dengan Imunify360 yang dapat mendeteksi virus dan malware di website. Selain itu, datamu di-back up secara otomatis menggunakan JetBackup sehingga ketika ada kesalahan di website, datamu tetap aman. Baca Juga 5 Cara Penting Melindungi Website dari Serangan Hacker Sudah Tahu Dampak Positif dan Negatif Internet? Itu dia beberapa dampak positif dan negatif internet yang perlu kamu tahu. Segala sesuatu di dunia memiliki sisi baik dan buruk, positif dan negatif, terlebih jika hal tersebut berkaitan erat dengan kebutuhan manusia. Seperti halnya internet yang kini sudah menjadi kebutuhan pokok ketimbang hiburan semata. Meski dapat menikmati segala kemudahan yang ditawarkan, tapi kamu harus tetap berhati-hati ketika bertukar informasi. Demikian artikel tentang dampak positif dan negatif internet ini, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah ini jika ada pertanyaan. Tapi, jika kamu ingin belajar hal lain terkait digital marketing, SEO, teknologi, dan bisnis, kamu bisa mengunjungi blog Dewaweb. Semoga informasi ini bermanfaat, salam sukses online! Dampak dari teknologi IoT – Internet of Things IoT saat ini telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Di negara Indonesia sendiri, perkembangan teknologi IoT juga semakin signifikan. Namun, tidak semua dampak dari teknologi IoT memiliki sifat yang sama. Beberapa diantaranya memiliki manfaat positif, sementara yang lainnya bisa menimbulkan efek negatif yang perlu kita ketahui. Apa Itu Internet of Things Teknologi Internet of Things IoT mengacu pada jaringan perangkat fisik yang terhubung secara nirkabel dan dapat saling berkomunikasi. Perangkat IoT meliputi berbagai jenis contohnya seperti perabotan rumah tangga pintar, kendaraan, peralatan industri, dan banyak lagi lainnya. Semua alat pintar tersebut bisa kita kendalikan serta kita pantau melalui smartphone, komputer atau laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Dampak Positif dari IoT IoT telah memberikan manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya konektivitas yang tersebar luas, perangkat IoT membantu meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan produktivitas kita. Berikut dampak dari teknologi iot dalam sudut pandang positif. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Teknologi IoT telah membantu meningkatkan efisiensi serta produktivitas dalam berbagai bidang kehidupan. Di sektor industri, perangkat IoT bisa mengoptimalkan rantai pemasukan pengeluaran, memantau inventaris, dan meningkatkan efisiensi produksi suatu produk. Baca Juga Perkembangan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan Terbaru Fungsi Kontrol Firewall Pada Jaringan Komputer Di rumah, gadget pintar yang terhubung bisa membantu kita untuk mengatur pencahayaan, suhu, dan keamanan rumah dengan lebih efisien. Kemudahan dalam Pengendalian dan Monitoring Manfaat positif berikutnya adalah kemampuannya untuk mengendalikan dan memantau perangkat dari jarak jauh. Sebagai contoh, kalian bisa mengatur suhu di rumah sebelum kalian tiba di sana, atau memantau keamanan rumah ketika sedang bepergian. Ini memberikan kenyamanan dan keamanan dengan adanya teknologi IoT. Peningkatan Kualitas Hidup Internet of Things telah meningkatkan kualitas hidup kita dengan memberikan solusi yang lebih cerdas dan terhubung dengan berbagai aspek kehidupan. Misalnya, alat kesehatan pintar bisa membantu pemantauan kesehatan secara real-time. Dalam kondisi ini ibarat kita sebagai pasien dengan dokter. Sistem transportasi cerdas juga dapat mengoptimalkan mobilitas dan mengurangi tingkat kemacetan yang ada. Pengembangan Industri IoT merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan Industri Dengan adanya konektivitas yang luas antara mesin, perangkat, dan sistem, industri dapat mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya, dan menciptakan inovasi baru. Pabrik yang terhubung secara IoT dapat memantau dan mengontrol proses produksi dengan lebih efisien, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi kesalahan. Baca Juga Aplikasi Nota Excel Terbaik untuk Meningkatkan Penjualan Rekomendasi Aplikasi Penyimpanan Selain Google Drive Sebagai pengguna tentu kita merasakan berbagai manfaat dengan adanya Internet of Things yang terus berkembang hingga saat ini. Namu kita juga perlu mengetahui dampak negatif dari IoT. Berikut dampak dari teknologi IoT dari sisi kacamata negatif. Keamanan dan Privasi Dampak negatif pertama yang perlu diperhatikan dari Internet of Things yaitu masalah keamanan dan privasi. Dengan begitu banyak alat yang terhubung, kebocoran data atau serangan siber dapat mengancam keamanan informasi pribadi kita. Perangkat yang tidak terproteksi dengan baik tentu bisa menjadi celah bagi penyerang untuk mengakses jaringan atau mengendalikan alat yang kita miliki. Ketergantungan yang Berlebihan Ketergantungan yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari apabila terjadi kegagalan sistem maupun masalah teknis. Selain itu, ketergantungan yang berlebihan juga bisa mengganggu interaksi sosial kita dengan lingkungan sekitar. Otomatisasi yang Berkelanjutan Internet of Things tentu berjalan secara otomatis dan berkelanjutan. Beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia pun bisa digantikan oleh mesin atau alat yang terhubung IoT. Hal ini bisa mengakibatkan pengangguran dalam beberapa sektor pekerjaan. Namun tak bisa dipungkiri apabila IoT juga menciptakan peluang pekerjaan baru pada sektor pengembangan, pemeliharaan, dan analisis data atau jaringan IoT. Penutup Kemajuan teknologi tentu sangat penting guna meningkatkan drajat kehidupan manusia. Dan Internet of Things menjadi salah satu produk nyata dari perkembangan teknologi tersebut. Semoga sedikit informasi ini dapat memberikan wawasan kepada teman-teman terkait dampak dari teknologi IoT. Terima kasih untuk kalian yang sudah berkunjung. A Internet das Coisas IoT, do inglês Internet of Things está se popularizando e estima-se que, até 2020, teremos 24 bilhões de dispositivos conectados. Esse crescimento traz uma série de benefícios, modificando a maneira como as pessoas realizam tarefas cotidianas. Ter coisas inteligentes é, sem dúvida, útil para as pessoas e para os negócios. No entanto, ao lado de todas essas vantagens também vem o risco. O aumento de dispositivos conectados dá aos hackers e cibercriminosos mais pontos de entrada e, portanto, isso é uma preocupação em termos de segurança digital. No artigo de hoje falaremos mais sobre a relação entre a Internet das Coisas e a segurança digital. Confira! Os benefícios da Internet das Coisas Várias indústrias já estão descobrindo que a IoT oferece melhorias em termos de segurança pessoal, eficiência, agilidade na tomada de decisão baseada em dados e otimizações em suas infraestruturas. Um exemplo óbvio e muito comentado é o desenvolvimento de veículos autônomos. O potencial de vidas que podem ser poupadas com essa invenção é um dos principais motivos para se pensar em coisas inteligentes. Afinal, a Organização Mundial da Saúde OMS coloca o número atual de mortes relacionadas com o automóvel em todo o mundo em mais de um milhão por ano e indica que a maior parte delas é ocasionada pelo erro humano. A IoT tem chances de reduzir isso drasticamente, criando ruas e estradas mais seguras com veículos automatizados. Outro de seus benefícios pode ser visto nos wearables. Os dispositivos vestíveis já têm a capacidade de notificar um trabalhador sobre a presença de gases tóxicos em seu ambiente de trabalho, por exemplo, o que evita acidentes. Isso é muito bom para as empresas e melhor ainda para os trabalhadores, que podem contar com equipamentos de proteção com níveis de precisão nunca antes imaginados. Entretanto, como já mencionamos, nem tudo são vantagens. Do que podemos ver hoje, os três maiores riscos de segurança digital relacionados à Internet das Coisas dizem respeito à privacidade, à cibersegurança e à responsabilidade. São dilemas técnicos, estruturais e éticos que impactam a sua ampla adoção. Privacidade e a segurança digital As preocupações com a privacidade e a internet, por exemplo, remontam desde o advento de softwares de rastreamento ou cookies. Com a adição de bilhões de dispositivos constantemente monitorando dados muito pessoais, essas preocupações tendem apenas a se agravar. Dentre os principais riscos que a IoT proporciona em termos de privacidade podemos citar ataques de roubo de identidade e ransomware. Entenda melhor essas ameaças a seguir. Roubo de dados e identidade A principal estratégia do roubo de identidade é acumular dados — com um pouco de paciência há muito para encontrar. Dados gerais disponíveis na internet, combinados com informações de mídias sociais e de relógios inteligentes, rastreadores fitness e outros dispositivos dão uma ideia global de sua identidade pessoal. Quanto mais detalhes podem ser encontrados sobre um usuário, mais fácil e mais sofisticado será o ataque que visa o roubo da identidade deste. Quanto mais informações compartilhamos em nossos dispositivos, mais provável é que um hacker faça uso malicioso delas. Ransomware Segundo o Institute for Critical Infrastructure Technology Instituto de Tecnologia de Infraestrutura Crítica, a Internet das Coisas está especialmente sob risco de ataques de malware, particularmente do tipo ransomware. Isso parece estranho, já que a maioria dos dispositivos IoT armazena pouco ou nenhum dado — o que logicamente os tornaria financeiramente irrelevante para esse tipo de ameaça. No entanto, o ransomware em IoT vai além da manutenção de dados reféns e tem a oportunidade de controlar sistemas do mundo real. Graças às muitas aplicações práticas da tecnologia, esse tipo de ransomware pode desligar veículos ou parar linhas de produção, por exemplo. Quanto maior for potencial para causar danos, mais os hackers podem cobrar pelo “resgate” e pelo religamento dos objetos. Segurança cibernética e IoT A segurança cibernética é outra preocupação que já conhecemos e que deve ser redobrada na IoT. Como qualquer nó em uma rede é um ponto de entrada em potencial para hackers, a segurança de rede se tornará uma questão ainda maior do que é hoje. A alta vulnerabilidade das coisas e os ataques “man-in-the-middle” são algumas das principais ameaças do ponto de vista estrutural. Saiba mais A vulnerabilidade das Coisas A fraca segurança dos produtos IoT representa um risco inerente à segurança das organizações que os utilizam. Os perigos de tais dispositivos são descritos no relatório IoT Enterprise Risk Report, baseado na pesquisa do hacker Samy Kamkar. O que seus resultados mostram é que os dispositivos não representam riscos significativos apenas por sua segurança rudimentar, mas porque muitos estão em operação com firmware desatualizado. Esse tipo de vulnerabilidade em escala pode ser explorada com facilidade por hackers, seja para plantar backdoors ou lançar ataques DDoS automatizados de botnets. Ataques “man-in-the-middle” O conceito de ataques “man-in-the-middle” homem no meio é o de interrupção da comunicação entre dois sistemas separados, promovido por um hacker. Por se tratar do tipo de ataque em que são secretamente interceptadas as mensagens entre duas partes, esse tipo de hack pode ser perigoso e acontecer de forma camuflada. Como o atacante tem a comunicação original, este pode levar o destinatário a pensar que ainda está recebendo uma mensagem legítima. Esse tipo de ameaça pode ser extremamente perigosa na IoT devido à natureza das coisas sendo hackeadas. Como esses dispositivos podem ser qualquer coisa — desde ferramentas industriais a veículos —, ataques man-in-the-middle são cada vez mais uma preocupação de segurança digital. Os dilemas éticos da Internet das Coisas Finalmente, na frente da responsabilidade, os dispositivos IoT podem rapidamente gerar enigmas éticos e legais que ainda não fazemos ideia de como resolver. Alguns desses desafios dizem respeito à quantidade de informações que nossos dispositivos têm sobre nós e como as empresas farão para protegê-las. Conectar ou não conectar é a questão aqui. Quais são os limites para a colocação de dispositivos online? Uma torradeira e uma bomba de insulina podem ter seus dados confiados a terceiros? Os dilemas sobre metadados ainda terão de ser debatidos em profundidade. A Internet das Coisas promete enormes benefícios aos consumidores e às empresas nos próximos anos. No entanto, para apreciá-los de verdade devemos encontrar maneiras eficazes de lidar com os riscos de segurança digital que os acompanham. É importante saber a quem estamos confiando nossos dados e como eles serão usados. Hoje, mais que nunca, sua empresa precisa contar com um parceiro que possa garantir a segurança na utilização de objetos conectados à internet. Siga a EcoIT nas redes sociais para ficar por dentro de tudo o que acontece no mundo da segurança digital. Você pode curtir nossa página no Facebook e se inscrever no nosso canal do Youtube agora mesmo! Uploaded bygalang bimandra 0% found this document useful 0 votes381 views3 pagesDescriptionIOTCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes381 views3 pagesDampak Negatif Internet of ThingsUploaded bygalang bimandra DescriptionIOTFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi pun semakin pesat. Saat ini sudah banyak sekali peralatan yang dilengkapi dengan kecanggihan teknologi sehingga bisa meringankan pekerjaan sehari-hari. Teknologi canggih tersebut tidak terlepas dari Internet of Things. Namun, Internet of Things itu sebenarnya apa sih? Kalau ingin tahu baca artikel ini sampai habis yuk! Internet of Things IoT 1. Pengertian IoT – Apa Itu IoT? Apa itu Internet of Things? Pengertian Internet of Things IoT atau Internet untuk segala adalah konsep komputasi mengenai objek sehari-hari yang terhubung ke internet dan bisa mengidentifikasi diri ke perangkat lain. Sedangkan Internet of Things menurut RFID atau Radio Frequency Identification adalah sebuah istilah yang termasuk dalam metode komunikasi walaupun IoT juga bisa mencakup teknologi sensor lain seperti teknologi nirkabel atau kode QR Quick Response. Istilah Internet of Things terbagi menjadi dua bagian utama yaitu Internet pengatur konektivitas dan Things yang berarti perangkat. Secara sederhana jika kita mempunyai Things yang bisa untuk mengumpulkan data dan mengirimkannya ke Internet maka data-data ini bisa diakses oleh Things yang lain. Koneksi internet merupakan suatu hal yang bisa memberikan banyak manfaat dan bisa digunakan untuk segala umur baik anak kecil maupun orang dewasa. Internet bisa untuk menelepon atau mengirim pesan, bisa juga untuk mencari suatu informasi seperti Anda sekarang yang sedang membaca artikel ini dengan tujuan mencari informasi tentang IoT. Jadi, pada intinya Internet of Things ini merupakan suatu hal yang berguna untuk menghubungkan semua objek fisik yang ada di kehidupan sehari-hari dengan menggunakan internet. 2. Sejarah dan Perkembangan IoT Sudah tahu pengertian Internet of Things? Sekarang baca sejarahnya yuk! Pada tahun 1990, John Ramkey dengan Simon Hackett melakukan kerja sama untuk membuat perangkat yang berupa pemanggang roti dan terhubung ke internet dengan jaringan TCP atau IP serta dikendalikan dengan Basis Informasi Manajemen Protokol Manajemen Jaringan Sederhana SNMP MIB dengan satu kontrol untuk menghidupkan daya, tetapi manusia tetap harus yang memasukkan rotinya ke perangkat itu. Pada tahun 1999, perangkat ini dikembangkan dengan ditambahkannya sebuah interop atau robot derek kecil yang juga bisa dikendalikan lewat internet dan memungkinkan mampu mengambil dan menjatuhkan roti ke dalam perangkat tersebut. Masih di tahun 1999, Kevin Ashton yang merupakan direktur eksekutif Auto ID Centre MIT menciptakan The Internet of Things. Ia juga menemukan peralatan berbasis RFID atau Radio Frequency Identification global dengan sistem identifikasi di tahun yang sama. Penemuan ini bisa disebut sebagai sebuah lompatan besar dalam komersial IoT. Pada tahun 2000, LG atau Lucky and Goldstar menjadi perusahaan multinasional yang berasal dari Korea Selatan mengumumkan rencana untuk membuat kulkas pintar yang bisa dengan sendirinya menentukan makanan di dalam kulkas tersebut perlu diisi ulang atau tidak. Pada tahun 2003, RFID atau Radio Frequency Indentification mulai ditempatkan pada tingkat tinggi militer AS dalam Program Savi mereka. Di tahun yang sama pula RFID disebarkan ke seluruh toko agar menjadi lebih besar. Pada tahun 2005, The Guardian, Boston Globe, dan Amerika ilmiah yang merupakan arus publikasi utama mengutip banyak artikel mengenai IoT. Pada tahun 2008, IPSO Alliance dirilis untuk mempromosikan penggunaan IP atau Internet Protocol dalam jaringan Smart Object serta mengaktifkan Internet of Things. Pada tahun ini pula penggunaan white space spectrum disetujui oleh FCC. Pada tahun 2011, IPv6 dirilis sehingga bidang Internet of Things mengalami pertumbuhan besar. Perkembangan ini didukung oleh beberapa perusahaan besar seperti IBM, Cisco, dan Ericson yang mengambil banyak inisiatif dari bidang pendidikan serta komersial dengan IoT teknologi hanya bisa dijelaskan sebagai hubungan antara komputer dan manusia. Berikut adalah tiga manfaat utama dari Internet of Things, yaitu Konektivitas Jika dulu harus mengoperasikan perangkat secara manual, maka dengan adanya IoT Anda bisa mengoperasikan banyak hal dari satu perangkat saja seperti dengan smartphone yang telah terhubung ke internet. Contoh konektivitas ini misalnya Smart Home, dengan salah satu penerapan teknologi IoT ini kita dapat menyalakan lampu, memantau rumah, menghidupkan AC, atau sekadar mengunci pintu rumah dari mana saja asalkan tersambung dengan internet. Efisiensi Dengan meningkatnya konektivitas maka jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan juga akan semakin sedikit. Contohnya seperti asisten suara Amazon’s Alexa atau Apple’s Homepod yang bisa memberi jawaban dari pertanyaan Anda tanpa perlu mengangkat telepon atau menghidupkan komputer terlebih dahulu. Kemudahan Ada banyak sekali perangkat IoT yang sudah dimiliki banyak orang untuk memudahkan pekerjaan mereka. Contohnya seperti Amazon Dash Button yang berguna untuk memudahkan dalam menyusun ulang item hanya dengan satu atau dua tindakan saja. 4. Cara Kerja Bagaimana cara kerja IoT atau Internet of Things? Sebenarnya IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman yang mana di setiap perintah argumen itu dapat menghasilkan suatu interaksi mesin satu dengan mesin lainnya yang telah terhubung secara otomatis tanpa ada campur tangan manusia dan jarak yang tidak terbatas. Jadi, internet ini menjadi penghubung antara interaksi mesin-mesin itu. Lalu, tugasnya manusia apa? Manusia sendiri dalam IoT memiliki tugas untuk menjadi pengatur dan pengawas dari mesin yang bekerja secara tidak langsung. Tantangan paling besar yang bisa menjadi hambatan dalam mengonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasi tersebut. Kenapa itu menjadi sulit dan bisa menjadi masalah? Karena jaringannya sendiri sangatlah kompleks. Selain itu, sebenarnya IoT sangatlah butuh suatu sistem keamanan yang lumayan ketat. Tidak hanya masalah itu, pembuatan dan pengembangannya sendiri yang lumayan mahal juga seringkali menjadi penyebab kegagalan dalam pengembangannya. Pada akhirnya pembuatan dan pengembangannya bisa saja berakhir gagal produksi. Terdapat tujuh prinsip kerja dasar yang menopang IoT antara lain Big Analog Data Big Analog Data adalah tipe big data yang terbesar dan tercepat jika disandingkan dengan tipe Big Data lainnya. Big Analog Data dapat ditemukan dari bermacam sumber yang bersifat alami seperti sinyal radio, suhu, cahaya, getaran, dan lain sebagainya serta bisa dihasilkan oleh peralatan elektronik atau mekanis. Perpetual Connectivity Perpetual Connectivity adalah sebuah konektivitas yang terus menghubungkan perangkat ke internet. IoT ini selalu aktif dan terhubung serta bisa memberikan tiga manfaat utama, antara lain Monitor atau pemantauan berkelanjutan yang bisa memberikan sebuah pengetahuan berisi data real time mengenai pemakaian suatu produk atau pengguna di lingkungan industri. Maintain atau pemantauan berkelanjutan yang memungkinkan kita untuk terus melakukan peningkatan atau tindakan tertentu sesuai dengan kebutuhan. Motivate atau sebuah konektivitas berkelanjutkan dan konstan dengan konsumen atau pekerja yang memungkinkan pemilik organisasi maupun pelaku usaha untuk memotivasi orang lain agar mau membeli produk, mengambil tindakan, dan lain sebagainya. Really Real Time Real time dalam IoT tidaklah sama dengan definisi real time pada umumnya. Real time IoT dimulai dari sensor atau ketika memperoleh suatu dana dan tidak dimulai saat data mengenai switch jaringan atau sistem komputer. Konektivitas internet harus selalu tersambung agar tidak terjadi jeda penggunaan alat ketika user ingin menggunakannya. The Spectrum of Insight Spectrum of Insight berasal dari data IoT yang bersangkutan dengan posisinya dalam lima face data flow yaitu real time, in motion atau bergerak, early life, at rest atau saat istirahat, dan arsip. Immediacy Versus Depth Dengan adanya komputer dan solusi IoT pada saat ini maka akan ada sebuah pertukaran antara kecepatan dan kedalaman yang kita dapatkan. Berarti seseorang bisa saja langsung mendapatkan Time to Insight pada analitik yang belum sempurna misalnya perbandingan suhu atau transformasi Fourier cepat guna memilih apakah memutar roda pada rem akan memicu kecelakaan. Time atau waktu yang diperlukan digunakan untuk mendapatkan insight atau wawasan yang mendalam tentang suatu data. Data yang telah dikumpulkan membutuhkan waktu cukup lama untuk dianalisis. Shift Left Mendapatkan wawasan secara cepat dan menyeluruh memang sangat sulit. Namun, terdapat beberapa insinyur yang berhasil mengatasi kesulitan tersebut dan mendapatkannya. Fenomena ini biasa disebut dengan The Genius of the AND. Drive yang digunakan untuk mendapatkan wawasan tersebut akan membentuk sebuah komputasi dan analisis data canggih yang biasa tersedia untuk cloud atau pusat data. The Next V Big Data biasanya ditandai dengan V yaitu Volume, Velocity, Variety, dan Value. Sedangkan the next V yang dimaksud adalah Visibility. Saat data dikumpulkan maka para ilmuwan data yang ada di seluruh dunia harus bisa melihat dan mengaksesnya sesuai kebutuhan. Visibility atau visabilitas sendiri memberikan kemudahan yang menjadikan pengguna tidak harus mentransfer sebagian besar data ke orang dengan lokasi cukup jauh. 5. Unsur-Unsur Pembentuk IoT Unsur konektivitas dalam IoT Dalam praktiknya, IoT tidak mungkin berdiri sendiri. Terdapat beberapa unsur yang menjadikan IoT suatu sistem yang utuh dan dapat bermanfaat bagi manusia. Berikut adalah unsur-unsur pembentuk IoT. Kecerdasan Buatan IoT menjadikan hampir semua mesin yang ada menjadi smart atau pintar. Oleh karena itu IoT bisa saja meningkatkan segala aspek dalam kehidupan sehari-hari dengan teknologi yang berdasarkan pada kecerdasan buatan. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dikerjakan dengan cara mengumpulkan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang ada. Contohnya sendiri sangatlah sederhana, seperti mengembangkan kulkas atau lemari es yang bisa mendeteksi apabila stok susu dan sereal di dalamnya sudah hampir habis bahkan membuat pesanan ke toko secara otomatis. Konektivitas Konektivitas menjadi unsur yang harus ada dalam sistem IoT. Konektivitas ini berupa jaringan internet yang dapat terhubung dengan berbagai gadget dan alat. Namun, ke depannya sistem IoT dapat membuat suatu jaringan sendiri untuk mengamankan konektivitas atau transfer data sehingga sistem IoT tidak mudah disusupi. Sensor Sensor adalah sebuah pembeda yang menjadikan IoT ini unik daripada mesih canggih lainnya. Dengan sensor maka suatu tools dapat memberitahu user mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Sebagai contoh sederhananya seperti ini. Suatu sensor cahaya dipasang di rumah kita, sensor ini akan peka terhadap perubahan intensitas cahaya. Alat dalam IoT akan menerima data dari sensor misalnya apabila intensitas cahaya sangat rendah. Hal ini menunjukan rumah kita dalam situasi yang gelap. Berkat sensor ini tools IoT akan memberikan sinyal kepada gadget user untuk memberitahu keadaan di rumahnya. Sehingga user dapat mengaktifkan lampu dari jarak jauh menggunkan sistem IoT. Keterlibatan Aktif IoT mengenalkan paradigma yang baru untuk konten aktif, produk, dan juga keterlibatan layanan. Perangkat Berukuran Kecil Seperti yang diperkirakan para pakar teknologi, perangkat akan menjadi semakin kecil, murah, dan lebih kuat dari waktu ke waktu. IoT menggunakan perangkat-perangkat kecil yang diciptakan khusus agar menghasilkan skalabilitas, ketepatan, dan fleksibilitas yang baik. 6. Penerapan IoT di Berbagai Bidang Contoh aplikasi IoT di berbagai bidang Ternyata IoT bisa diterapkan ke berbagai bidang lho, seperti pertanian, lingkungan, infrastruktur, dan masih banyak lagi. Di bawah ini adalah penjelasan singkat mengenai penerapan IoT di beberapa bidang. Pertanian Penerapan IoT bisa digunakan pada sektor pertanian, beberapa contohnya adalah seperti mengumpulkan informasi mengenai curah hujan, suhu, kecepatan angin, kelembapan, muatan tanah, dan juga serangan hama. Informasi yang didapatkan bisa digunakan untuk mengambil sebuah keputusan atau decision making demi meningkatkan kuantitas dan kulitas, meminimalisir adanya limbah dan risiko, serta mengurangi usaha yang dibutuhkan untuk mengelola tanaman. Adanya penerapan IoT di bidang ini membuat pekerjaan akan semakin mudah. Contohnya seperti seorang petani yang bisa memantau kelembapan tanah dan suhu dari jarak jauh serta bisa juga menerapkan informasi yang didapatkan untuk program pemupukan lebih tepat. Energi Sebagian besar perangkat yang memakan energi seperti outlet listrik, switch, televisi, lampu, dan lain-lain saat ini sudah bisa terintegrasi dengan sambungan internet. Dampaknya integrasi ini memungkinkan mesin atau jaringan untuk berkomunikasi dalam menyeimbangkan pembangkit listrik serta penggunaan energi yang lebih efektif. Perangkat ini bisa mengizinkan akses remote control dari pengguna dan mengatur dari satu pusat melalui interface yang berbasis cloud. Selain itu juga bisa mengaktifkan fungsi seperti penjadwalan. Contohnya untuk menyalakan atau mematikan mesin pemanas, mengubah kondisi pencahayan yang awalnya terang menjadi gelap, mengendalikan oven, dan masih banyak lagi. Jadi, dengan adanya IoT di bidang ini semua sistem bisa berkumpul dan bertindak sesuai informasi yang terkait dengan energi dan daya demi meningkatkan efisiensi produksi serta distribusi listrik. Lingkungan Aplikasi pemantauan lingkungan dari IoT biasanya menggunakan sensor untuk membantu terciptanya perlindungan lingkungan. Contohnya seperti untuk memantau kondisi atmosfer atau tanah, kualitas air, kualitas udara, dan bisa juga untuk memantau satwa liar beserta habitatnya. IoT di bidang ini juga bisa digunakan untuk menanggulangi bencana seperti sistem peringatan dini tsunami dan gempa bumi. Hal ini pastinya akan sangat membantu. Otomatisasi Rumah Perangkat IoT bisa juga digunakan untuk mengontol sistem mekanis, elektronik, dan elektrik yang biasa dipakai dalam berbagai jenis bangunan seperti industri atau rumah. Selain itu juga bisa digunakan untuk memantau pemakaian energi secara real time guna mengurangi konsumsi energi. Tidak hanya pemakaian energinya saja yang bisa dipantau, bahkan penghuni rumahnya pun juga bisa. Contohnya yaitu ketika Anda masuk ke dalam rumah di malam hari kemudian lampu menyala secara otomatis dan ketika sudah masuk jadwal tidur maka lampu akan mati dengan sendirinya. Medik dan Kesehatan IoT juga bisa diterapkan dalam dunia medik dan kesehatan. Hal ini pastinya akan terus dikembangkan. Bahkan, suatu saat nanti semua rekaman kesehatan Anda bisa saja ditransfer langsung ke tenaga medis atau rumah sakit. Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan adalah seperti detak jantung, tingkat gula darah, dan masih banyak lagi. Smartphone yang Anda miliki nantinya akan menjadi alat pemantau kesehatan yang canggih. Perangkat IoT yang ada juga bisa memberikan sebuah peringatan ketika kesehatan Anda sedang menurun atau bahkan memberikan saran pengobatan serta janji untuk bertemu dengan dokter. Sebagai contoh, ada tempat tidur pintar yang secara otomatis bisa memberitahukan dokter atau perawat jika pasien hendak bangun dari tempat tidur. Menurut Goldman Sachs pada tahun 2015, perangkat kesehatan seperti ini bisa membantu negara agar terhindar dari anggaran kesehatan yang berlebihan. Transportasi IoT bisa menolong manusia dalam integrasi komunikasi, kontrol, dan pemrosesan informasi di berbagai sistem transportasi yang ada. Penerapan IoT dalam bidang transportasi tidak hanya untuk teknologi mesinnya yang berupa kendaraan saja tapi pengemudi atau penggunanya juga bisa. Interaksi dinamis yang terjadi pada komponen-komponen itu berasal dari sebuah sistem transportasi. Sistem ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar dan intra kendaraan, kontrol lalu lintas yang efektif, manajemen logistik dan armada, parkiran yang lebih cerdas, kontrol kendaraan, serta mengenai faktor keselamatan dan juga bantuan di jalan. 7. Berbagai Contoh Perangkat IoT Smart Home berbasis IoT Penggunaan perangkat Internet of Things memang meningkat dengan sangat pesat. Perangkat yang ada di sekitar kita adalah smartphone, laptop, dan masih banyak lagi. Berikut adalah beberapa contoh dari perangkat khusus dengan sistem Internet of Things Smart Lock Dengan adanya perangkat IoT smart lock, Anda tidak perlu lagi membawa kunci rumah kemana-mana karena kunci akan otomatis terbuka saat Anda sampai di rumah dan akan terkunci kembali saat pintu tertutup. Dengan smart lock Anda juga bisa memberikan kunci tamu kepada asisten rumah tangga atau teman serta mengatur waktu expire jika sudah tidak ingin lagi memberikan akses masuk. Smart Home Rumah pintar sebagai contoh IoT Smart home atau rumah cerdas adalah sebuah sistem yang perangkat-perangkatnya terhubung ke dalam jaringan atau biasa disebut IoT. Dengan perangkat yang saling terhubung, Anda bisa memantau dan mengendalikan rumah Anda dari jarak jauh hanya lewat smartphone saja. Automatic Car Tracking Adapter Automatic Car Tracking Adapter bisa melacak informasi tentang mobil Anda hanya dengan menggunakan sebuah adaptor di dalam mobil. Perangkat IoT ini bisa melacak penggerak jam, jarak tempuh, efisiensi bahan bakar, biaya bahan bakar, lokasi, dan lain sebagainya. 8. Sistem Operasi untuk IoT Semakin meningkatnya kebutuhan akan IoT, beberapa perusahaan pengembang perangkat lunak mulai membuat berbagai sistem operasi untuk sistem Internet of Things. Di bawah ini adalah beberapa sistem operasi untuk IoT, antara lain RIOT OS RIOT adalah OS open source yang khusus dibuat untuk perangkat IoT. RIOT sendiri dikembangkan oleh perusahaan, komunitas, akademisi, dan seseorang yang hobi teknologi di seluruh dunia. Windows 10 for IoT Setelah meluncurkan OS Windows 10, Microsoft juga membuat sistem operasi untuk IoT. Sistem operasi ini dibuat agar bisa membantu konsumen dan pebisnis untuk membuat suatu aplikasi bagi embeded perangkat pintar yang memiliki layar maupun tidak memiliki layar. Google Brillo Tidak hanya menciptakan mobil pintar dan smart home, ternyata Google juga tertarik untuk masuk ke dalam pasaran IoT dengan mengeluarkan OS Brillo untuk IoT. Sistem operasi ini dibuat untuk membantu pengembang dan produsen dalam membangun perangkat IoT. ARM mbed OS ARM juga ada dipasaran IoT dengan memakai sistem operasinya sendiri. ARM mbed OS merupakan sumber tertanam OS terbuka dan dibuat untuk berbagai implementasi atau aplikasi dari IoT. 9. IoT di Indonesia IoT atau Internet of Things adalah suatu sistem yang terhubung dan terintegrasi ke perangkat satu dengan perangkat lainnya dengan tujuan untuk menyelaraskan hubungan perangkat dengan perangkat, perangkat dengan pengguna, dan user dengan user secara seamless. Di Indonesia sendiri perkembangan IoT ini tidaklah semulus jalan tol. Pada awal pengembangannya, para developer belum bisa mendapatkan kemudahan secara regulasi. Padahal dalam konteks teknologi itu setiap dua tahun sekali setidaknya terdapat suatu perubahan yang membutuhkan uji coba secara berkala. Namun, sepertinya regulasi di Indonesia belum bisa mendukung fleksibilitas dalam hal administrasi bagi para developer untuk mendapatkan kemudahan uji coba perangkat. Menurut Kemkominfo atau Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia, di tahun 2007 terdapat tiga hal yang membuat dilema pada regulator, yaitu standar frekuensi, standardisasi perangkat, dan TKDN. Walaupun ada beberapa kendala regulasi, Indonesia tetap saja melakukan pengembangan mengenai IoT ini. Pengembangannya terus berfokus pada 5 fungsi, antara lain Tagging Tagging atau mengidentifikasi ini berfungsi untuk mengidentifikasi suatu kegiatan dan bertujuan untuk mengumpulkan data kegiatan atau transaksi. Monitoring Monitoring memiliki tujuan untuk memantau apakah ada kegiatan yang tidak biasa dikirim oleh tagging. Tracking Tracking memiliki fungsi untuk melacak suatu lokasi. Kontrol Kontrol memiliki tujuan untuk memberikan hasil dari berbagai kegiatan atau data yang konsisten. Analisis Analisis berfungsi untuk memberikan suatu informasi yang bisa dipahami dari kegiatan atau data yang diperoleh. Lima fungsi ini adalah suatu hal yang paling mendasar pada perangkat IoT. Apalagi, pada tahun 2019 gencar akan gerakan industri atau sebuah nama tren otomasi dan pertukaran data dalam teknologi pabrik dan akan menghasilkan pabrik cerdas. Adanya tren ini pastinya akan membuat permintaan produk IoT akan jauh semakin besar. Jadi, lima fungsi tersebut bisa dijadikan sebagai patokan untuk pengembang agar dapat terus berinovasi. Ada juga beberapa perusahaan di Indonesia yang mulai mengembangkan IoT seperti SoftwareSeni Indonesia, eFishery, Qlue, Hara, dan Nodefux. IoT di Indonesia juga memiliki beberapa manfaat, antara lain 1. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya IoT bisa meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya karena IoT mempunyai fungsi dapat mengidentifikasi, melacak, memonitor, dan mengontrol sesuatu. Dari fungsi-fungsi ini hasil buangan dari sumber daya bisa ditekan. Tekanan pada residu inilah membuat penggunaan sumber daya menjadi lebih optimal. 2. Mengurangi cost dan meningkatkan produktivitas Dengan IoT cost akan dipangkas secara radikal. Cost yang dimaksud bukan tentang biaya namun juga masalah waktu. Jika waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu task bisa dikurangi, maka waktu yang tersisa pun bisa digunakan untuk melakukan kegiatan produksi lainnya. 3. Mengurangi beban kerja IoT membuat beban kerja menjadi berkurang. Beban yang dimaksud adalah lamanya waktu untuk mengerjakan sebuah pekerjaan. 10. Belajar Pemrograman Internet of Things Jika Anda sudah membulatkan tekad untuk belajar pemrograman Internet of Things, tidak ada salahnya jika Anda membaca tips di bawah ini. Pahami Sensor Tidak sama dengan developer pada umumnya, Anda yang ingin dan tertarik untuk belajar pemrograman di ruang IoT harus mempunyai pengetahuan lebih lanjut tentang komunikasi nirkabel dan sensor. Tidak hanya komputasi, tapi IoT juga akan membawa Anda ke dunia teknik mesin dan sipil ketika sensor sedang mengumpulkan data fisik. Maka dari itu, akan lebih baik jika developer IoT mempunyai latar belakang ilmu komputer dan teknik. Kuasai Bahasa Javascript Javascript merupakan bahasa paling sempurna untuk memproses data baru yang berasal dari perangkat dan mengakibatkan adanya suatu tindakan para perangkat itu sendiri. Anda sangat perlu untuk menguasai bahasa berbasis web untuk back end pemrosesan data sebelum bekerja sebagai developer IoT. Kuasai Bahasa Python Tidak hanya Javascript, tapi ada juga bahasa pemrograman Python yang seringkali dianggap sebagai bahasa wajib untuk dikuasai sebelum masuk ke dunia IoT. Raspberry PI Jika tidak mempunyai latar belakang pendidikan ilmu komputer, Anda bisa mengasah kemampuan dengan merampungkan proyek pada Raspberry PI. Raspberry PI merupakan sebuah komputer kecil dengan harga sangat murah yang seringkali digunakan sebagai media untuk belajar bagaimana cara menyatukan rangkaian sederhana serta menghubungkan rangkaian tersebut dengan perangkat lunak. Dengan menyatukan beberapa proyek sederhana, mengeksekusi, dan membuat beberapa proyek Iot adalah cara paling ampuh untuk menunjukkan bahwa Anda mempunyai kemauan dan pengetahuan untuk mendalami pemrograman IoT. 11. Keuntungan dan Kekurangan Penggunaan IoT Semua hal yang ada di dunia ini tidak ada yang sempurna, pasti mempunyai keuntungan dan kekurangan serta dampak baik dan buruknya. Berikut adalah sedikit penjelasannya. Keuntungan Menggunakan Internet of Things Beberapa keuntungan yang bisa diapatkan dari penggunaan Internet of Things, antara lain Internet of Things bisa mengakibatkan terjadinya peningkatan layanan di sejumlah sektor fundamental ekonomi. Contohnya seperti di lingkungan perumahan, integrasi smart device yang tersambung dengan internet akan membantu meningkatkan keamanan perumahan lewat monitoring jarak jauh Bisa mencukupi kebutuhan pelanggan yang membutuhkan model distribusi global dan layanan global secara konsisten. Bisa menghubungkan benda mati dengan benda hidup, contohnya adalah pelacakan sapi proyek di Essex memakai data yang telah dikumpulkan dari radio posisi Tag untuk memantau sapi dari penyakit dan melacak perilaku sapi-sapi tersebut. Bisa memudahkan kita untuk mengendalikan berbagai hal yang terhubung dengan handphone seperti mematikan dan menghidupkan motor hanya dengan sekali sentuh di layar handphone. Bisa melacak barang yang hilang seperti motor yang sudah dipasang sebuah sensor dan sudah terkoneksi menggunakan handphone dan melacaknya menggunakan fitur GPS. Kekurangan Internet of Things Ada juga beberapa kekurangan penggunaan Internet of Things, antara lain Perangkat Internet of Things mempunyai sistem keamanan yang sangatlah lemah sehingga mudah untuk di-hack atau diretas. Biaya untuk mengembangkan dan menyiapkan keamanan yang baik akan membutuhkan biaya yang sangat mahal. Hal pribadi yang ada di dalam kehidupan kita bisa saja terganggu karena sistem IoT terkoneksi dengan internet. Apabila jaringan internet mengalami gangguan maka IoT tidak bisa digunakan seperti biasanya. Penggunaan IoT sendiri lumayan sulit dan rumit untuk dimengerti orang awam, sehingga perlu diadakan berbagai sosialiasi dan penyederhanaan proses IoT supaya bisa mudah dimengerti. Dampak Positif Internet of Things Dampak positif yang bisa didapatkan dalam penggunaan Internet of Things, antara lain Banyak pekerjaan yang menjadi lebih efisien. Cara kerja perangkat IoT bisa digunakan untuk membuka bisnis baru seperti kamera dan sensor bisa digunakan pada sebuah restoran dan ada juga Amazon Go yang para penggunanya bisa berbelanja di supermarket tanpa adanya kasir, hal ini pastinya bisa menghemat waktu karena tidak perlu antre di kasir. Dikarenakan banyaknya data dari jutaan sensor dan sumber lainnya akan membuahkan pengetahuan yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Dampak Negatif Internet of Things Dampak positifnya adalah efisiensi dan dampak negatifnya adalah akan ada banyaknya pengangguran karena banyak toko yang sudah tidak menerima banyak karyawan. IoT sangat mengandalkan data, maka dari itu data menjadi suatu hal yang sangat berharga. Data ini bisa digunakan untuk memaparkan bermacam informasi yang sudah lama tersembunyi. Pastinya banyak sekali pengusaha yang menginginkan itu sehingga pembobolan dan pencurian data akan semakain ramai. Data yang ada bisa disalahgunakan sehingga privacy sulit terjaga. Artikelnya sudah dibaca sampai akhir nih! Bagaimana? Sudah pahamkan tentang IoT teknologi untuk masa depan? Semoga sudah ya.

dampak negatif internet of things